Jumat, 20 Agustus 2021

Pengenalan Alat-Alat Laboratorium

 


Sebagai seorang Ahli Teknologi laboratorium Medik (ATLM) tentunya laboratorium merupakan tempat yang sudah tidak asing lagi. Alat-alat yang ada didalam laboratorium kesehatan tentunya sudah sering digunakan untuk keperluan pemeriksaan dan pembelajaran . Berikut ini adalah beberapa pengenalan alat-alat laboratorium (NamaAlat/MerkAlat yang digunakan dan harga alat).

A. Alat/Merk alat Hematologi Analyzer: Mindray BC-3000 = Rp. 85.000.000,00


        Jangka Waktu penggunaan alat didasarkan pada cara pemakaiannya dan seberapa sering alat tersebut digunakan. Alat akan berfungsi dengan baik apabila pemeliharaan alat dilakukan dengan benar dan kalibrasi alat dilakukan sesuai dengan panduan alat tersebut.

Maintenance alat Hematology Analyzer adalah:

a. Cuci harian alat yaitu dilakukan setiap kali alat selesai digunakan untuk pemeriksaan, dengan cara: tekan menu – pilih shutdown- tekan enter- kemudian pilih Yes- masukkan reagen for cleaning kedalam alat penghisap – kemudian hisapkan reagen – lalu tekan tombol On/Off

b. Cuci mingguan alat yaitu dilakukan setiap minggu dengan menentukan hari pencucian. Pencucian mingguan dilakukan dengan cara : tekan menu –kemudian arahkan ke “service” – kemudian pilih “maintenance”- kemudian enter- pilih “Probe Cleanser Cleaning”- lalu isapkan “Probe Cleanser Cleaning”dengan menekan enter- lalu tunggu selama 5 menit hingga alat selesai memaintenence- setelah selesai tekan Menu – pilih Count- kemudian Enter.

c. Cuci bulanan alat Hematology Analyzer yaitu setiap tanggal yang ditentukan. Dengan cara : Tekan Menu- kemudian arahkan ke Service –kemudian pilih Maintenance- pilih “E-Z Cleanser Cleaning”-kemudian isapkan “E-Z cleanser” – tekan enter-lalu tunggu selama 10 menit hingga alat selesai memaintenence-setelah selesai tekan menu-pilih count-kemudian enter.

- Harga pemeriksaan Darah Rutin : Rp. 120.000,00

-Harga Reagen yang digunakan :

1. Diluent Mindray BC-3000 (Mindray diluent 20 Liter M30 Hematology 3 Diff BC-3000) =Rp. 850.000,00

2. Rinse Mindray BC-3000 (Mindray Rinse 20Liter M30 reagen Hematology 3 Diff BC-3000) = Rp. 950.000,00

3. Lyse Hematology Mindray 3 Diff = Rp. 1.400.000,00

4. Mindray probe cleanser M30 reagen hematology 3 diff BC-3000 =Rp. 250.000,00

5. Mindray M-30 E-Z Cleanser Cleaning =Rp. 550.000,00. Tempat pembelian Alat dan Reagen dikirim dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar (BBLK) atau dari balai besar laboratorium lainnya yang ada di seluruh Indonesia

-Tahap-tahap penggunaan alat

1. Hubungkan kabel power ke stabilisator (stavo)

2. Hidupkan alat (saklar on/off ada du sisi kanan atas alat)

3. Alat akan self check, pesan “please wait” akan tampil di layar

4. Alat akan secara otomatis melakukan self check kemudian background check.

5. Dalam keadaan ready, sampel disiapkan: Sampel darah harus dipastikan sudah homogen dengan antikoagulan

6. Tekan tombol Whole Blood “WB” pada layar

7. Tekan tombol ID dan masukkan no sampel, tekan enter

8. Tekan bagian atas dari temapt sampel yang berwarna ungu untuk membuka dan letakkan sampel dalam adaptor

9. Tutup tempat sampel dan tekan “RUN”

10. Hasil akan muncul pada layar secara otomatis

11. Mencatat hasil pemeriksaan.


B. Alat/Merk alat PT/APTT : Stago Start MAX = Rp. 20.900.000,00



   Jangka waktu penggunaan alat dapat ditentukan berdasarkan cara pemakaian alat, waktu pemakaian alat, maintenencenya dan juga kalibrasi alat yang sesuai prosedur. 

- Maintenance alat = low Maintenance:

a. Mingguan :

1. Membersihkan permukaan alat dan inkubasi botol reagen menggunakan tissue alkohol

2. Membersihkan adapter/konduktor thermal menggunakan tissue alkohol

3. Membersihkan lubang inkubasi sampel dan lubang pengukuran menggunakan cotton tips yang dicelupkan ke air hangat

 b. 6 Bulanan:

 1. Jalankan self test (diagnostic test)

2. Catat data kalibrasi yang tersimpan di alat sebagai dokumen.

3. Perhatikan stabilitas reagen, apabila tidak terdapat pemeriksaan sebaiknya reagen disimpan kembali ke dalam pendingin

4. Tempat penyimpanan alat = temperatur operasional 15°C sampai 32°C dan kelembapan 20% sampai 80%

- Biaya pemeriksaan PT = Rp. 110.000,00 dan APTT= Rp. 110.000,00

- Harga reagen =

1. Reagen Phospolin ES 5mL = Rp. 1.500.000,00

2. Reagen Thromborel S (kalsium Tromboplastin) = Rp. 1.950.000,00

3. Reagen Calcium Chloride 5mL = Rp. 1.500.000,00

4. Reagen Phospoplastin RL= Rp.1.650.000,00

5. Neoplastin C1 Plus = Rp. 1.500.000,00

- Tempat pembelian Alat dan Reagen dikirim dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar (BBLK)

-Cara penggunaan alat:

a. PT=

1. Letakkan kuvet bersama steel ball di kolom inkubasi selama 3 menit sebelum melakukan pemeriksaan

2. Menekan menu 1 (test mode) lalu tekan enter, pilih nomor 1 (PT) 

3. Masukkan nomor ID pasien sesuai dengan banyaknya test lalu tejkan enter dan layar akan berubah ke layar kerja

4. Dipipet 50ul plasma / kontrol kedalam kuvet setelah 3 menit lalu tekan tombol timer untuk memulai inkubasi

5. Alarm akan berbunyi pada saat waktu inkubasi telah mencapai 50 detik yang menandaan waktu inkubasi hampir selesai.

6. Pindahkan kuvet ke kolom pengukuran.

7. Dipipet reagen neoplastine C1 plus sebanyak 100 ml kedalam kuvet bersamaan dengn menekan tombol pengukuran (PIP)

8. Menuggu hasil pengukuran yang akan muncul pada layar

9. Dicatat hasil pemeriksaan pada buku kerja.

b. APTT:

1. Letakkan kuvet bersama steel ball di kolom inkubasi selama 3 menit sebelum melakukan pemeriksaan

2. Menekan menu 1 (test mode) lalu tekan enter, pilih nomor 2 (APTT) 

3. Masukkan nomor ID pasien sesuai dengan banyaknya test lalu tejkan enter dan layar akan berubah ke layar kerja

4. Setelah 3 menit, pipet 50ul plasma/kontrol dan 50ul reagen CK Prest kedalam kuvet lalu tekan tombol timer untuk memulai inkubasi.

5. Alarm akan berbunyi pada saat waktu inkubasi telah mencapai 170 detik yang menandaan waktu inkubasi hampir selesai.

6. Pindahkan kuvet ke kolom pengukuran.

7. Dipipet reagen CaCl2 sebanyak 50ul kedalam kuvet bersamaan dengan menekan tombol pengukuran (PIP)

8. Menuggu hasil pengukuran yang akan muncul pada layar

9. Dicatat hasil pemeriksaan pada buku kerja.


C. Alat/Merk alat Kimia Darah: Mindray BS-240 = Rp. 218.000.000,00



   Jangka waktu penggunaan alat dapat ditentukan berdasarkan cara pemakaian alat , maintenencenya dan juga kalibrasi alat yang sesuai dengan prosedur.

- Maintenance alat = 

1. Suhu ruangan (tempatkan pada ruangan ber-AC)

2. Lakukan control secara berkala

3. Cek reagen secara berkala 

4. Kalibrasinya adalah dengan menggunakan serum control. Serum yang sudah diketahui komposisi dan kadarnya diperiksa dengan menggunakan autoanaliser seperti memeriksa sampel. Hasil yang didapat dibandingkandengan kadar serum control. Jika masih dalam range, maka autoanaliser masihmemberikan hasil yang valid sehingga dapat digunakan untuk memeriksa sampel.Kalibrasi yang seperti dijelaskan di atas dilakukan setiap hari sebelum melakukan pemeriksaan pada sampel sehingga hasil yang didapatkan akurat.

- Biaya pemeriksaan Kimia Darah adalah = Rp. 250.000,00

- Harga reagen yang digunakan =

1. Diluent Empety = Rp. 850.000,00

2. Reagen Rinse = Rp. 950.000,00

- Tempat pembelian Alat dan Reagen dikirim dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar (BBLK)


D. Alat/Merk alat HbA1c : Epithod 616 = Rp. 23.500.000,00 



   Jangka waktu penggunaan alat dapat ditentukan berdasarkan cara pemakaian alat , penyimpanan alat,penyimpanan certridge (15-35 derajat celcius) maintenencenya dan juga kalibrasi alat yang sesuai dengan prosedur.

- Maintenence alat =

a. Prosedur running control

1. Tekan ”TEST” untuk melakukan CALIBRATION

2. Masukan identitas sampel yang akan diukur

3. Masukan identitas sampel yang akan diukur, No sampel, Nama Pasien,Gender dan Tanggal Lahir.

4. Sentuh mode sampel ” QC” dan Incubasi ”Default” 

5  Sentuh ”START” pada layar alat Epithod 616 analyzer

6. Homogenkan tabung sampel kontrol, masukkan 25 uL sampel Kontrol ke dalam R1 (jangan lupa lapbagian luar tip dengan tissue) kemudian kocok bolak balik 5, 6 kali.

7. Sentuh “Inkubasi” pada alat Epithode 616 analyzer biarkan selama 2 menit (tetapi jangan lebih dari 3 menit) 

8. Setelah 2 menit kocok kembali R1 , lalu ambil 25 uL dan teteskan pada kartrid tanpa menyentuh membran kartrid, biarkan meresap (kurang lebih 15 detik, sambil membuka tutup botol W1)lalu teteskan 25 uL W1 dan biarkan meresap (kurang lebih 10 detik).

9. Masukkan kartrid ke dalam alat epithod 616 analyzer analisis sesuai arah panah.

10. Tekan “ANALYZIS” pada alat Epithode 616 analyzer

- Biaya pemeriksaan = Rp.250.000,00

- Harga reagen yang digunakan =

1. Reagen R1 sekali pakai =Rp. 2.000.000,00

2. Reagen washing buffer (W1) = Rp. 1.500.000,00

3. test Kid = Rp. 2.750.000,00

4. Tempat pembelian Alat dan Reagen dikirim dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar (BBLK)


E. Alat/Merk alat Troponin T : Cobash 232 = Rp. 20.500.000,00



   Jangka waktu penggunaan alat dapat ditentukan berdasarkan cara pemakaian alat , maintenencenya dan juga kalibrasi alat yang sesuai dengan prosedur.

- Maintenance Alat=

1. Matikan meteran sebelum membersihkannya. Cabut unit catu daya dan

2.  lepaskan baterai genggam.

3. Pertama-tama buang darah dan kotoran lainnya menggunakan air atau air sabun desinfeksi meteran • 

4. Gunakan hanya item berikut untuk pembersihan: cotton bud biasa yang tidak berbulu,jaringan bebas serat

5. Bahan pembersih yang sesuai meliputi: larutan amonium klorida (2%),

 6. larutan pemutih encer (1:10), air sabun lembut, Dispatch®, asam sitrat (2,5%), hidrogen peroksida (0,5%), larutan natrium hipoklorit (0,6%), 70% alkohol isopropil, CoaguWipe Bleach Towel (hanya digunakan untuk pembersihan bagian luar meteran)

- Biaya pemeriksaan = Rp. 350.000,00

- Harga reagen yang digunakan =

1. Reagen cair tetramethylbenzidine (TMB) = Rp. 1.750.000,00

2. Tempat pembelian Alat dan Reagen dikirim dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar (BBLK)


F. Alat/Merk alat Elektrolit: SPOTCHEM EL SE-1520 = Rp. 60.000.000,00



    Jangka waktu penggunaan alat dapat ditentukan berdasarkan cara pemakaian alat , maintenencenya dan juga kalibrasi alat yang sesuai dengan prosedur

- Maintenance = Kalibrasi yang mudah Memasukkan kartu magnetik yang terpasang ke E-Plate ke dalam penganalisis menyelesaikan kalibrasi.  

- Biaya pemeriksaan= Rp. 400.000,00

- Harga reagen yang digunaan = 

1. SPOTCHEM E-Plate Electrolyte Test (50 test/kit) = Rp. 4.500.000,00

2. Pipette TIP, 1000 PC/PACK = Rp.3.000.000,00

3. Tempat pembelian Alat dan Reagen dikirim dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar (BBLK)


G. Alat/Merk alat FT4/TSH : ichromax = Rp.787.500,00



    jangka waktu penggunaan alat dapat ditentukan berdasarkan cara pemakaian alat , maintenencenya dan juga kalibrasi alat yang sesuai dengan prosedur.

- Maintenance alat Ichromax adalah dengan cara meletakkan alat pada permukaan yang kering, bersih, rata dan horizontal dalam pengaturan in-door jauh dari sinar matahari langsung, getaran mekanis dan sumber radiasi elektromagnetik. Periksa konten untuk setiap kerusakan fisik atau komponen yang hilang,maka ichroma akan menjalankan serangkaian pemeriksaan mandiri

- Biaya pemeriksaan =

FT4 = Rp. 310.000,00

TSH = Rp. 300.000,00

- Harga reagen=

1. Reagen strip= Rp. 3.500.000,00

2. Solid Phase Receptable (SPR)= Rp. 16.500.000,00

3. Tempat pembelian Alat dan Reagen dikirim dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar (BBLK)

- Prosedur penggunaan alat:

a. Cara menghidupkan alat=

1. Sambungkan kabel daya ke ichroma ™ Reader.

2. Colokkan kabel daya ke stopkontak eksternal.

3. Hidupkan 'On' sakelar daya yang tersedia di sisi kiri ichroma ™ Reader.

4. ichroma ™ Reader akan menjalankan serangkaian pemeriksaan rutin. Tunggu berapa saat sampai tampilan menu muncul

5. ichroma ™ Reader sekarang siap digunakan.

b. Tahap pemasangan chips

1. Saat Anda menghidupkan sakelar daya ke 'On', Anda akan melihat

"MENU" di Layar setelah "Mode Uji Mandiri".

2. Pilih 'Test Mode' dengan menggerakkan kursor dengan 'Up' atau Tombol 'Bawah'. Tekan tombol 'Pilih' untuk melanjutkan.

3. Perhatikan pesan 'Sisipkan Chip ID' yang ditampilkan di layar.

4. Masukkan 'System Check ID Chip' di 'ID Chip Port'. Akan muncul pesan 'Insert Control Cartridge' ditampilkan di layar.

5. Siapkan 'System Check Cartridge' yang merupakan kartrid uji yang dibuat khusus untuk tujuan 'Pemeriksaan Sistem'.

6. Masukkan 'System Check Cartridge' ke dalam 'Cartridge Pemegang'T ekan tombol 'Pilih'.

7. ichroma ™ Reader akan memindai 'Pemeriksaan Sistem Cartridge secara otomatis.

8.Hasil tes 'Pemeriksaan Sistem' akan ditampilkan dilayar. Anda juga bisa mencetaknya.

9. Tekan tombol 'Reset' dua kali. Layar akan kembali ke Mode 'MENU'.

10. Sekarang Anda dapat melakukan tes lain.


H. Alat/Merk alat Urin analyzer: BA600 = Rp.45.500.000,00



   jangka waktu penggunaan alat dapat ditentukan berdasarkan cara pemakaian alat , maintenencenya dan juga kalibrasi alat yang sesuai dengan prosedur.

- Harga pemeriksaan = urine rutin Rp. 90.000

- Harga strip pemeriksaan = Rp. 360.000,00

- Tempat pembelian Alat dan Reagen dikirim dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar (BBLK)

Prosedur penggunaan alat

a. Sambungkan kabel daya pada alat

b. Pada layar utama tekan Strip tes

c. Layar yang muncul berikutnya persiapan uji dan baki penyimpan Strip

d. Pastikan Strip yg di gunakan sesuai dengan alat

e. Clup Strip pada urin sampai mengenai semua tes uji

f. Lap Strip menggunakan tisu kering

g. Tempatkan Strip pada meja tes dengan bantalan menghadap ke atas

h. Tekan tombol star 8 detik kemudian baki akan masuk kembali

i. Tunggu beberapa menit alat akan menghitung mundur

j. Jika alat telah selesai menghitung mundur makan hasil tes akan otomatis mencetak hasil pemeriksa


Kamis, 19 Agustus 2021

Pentingnya Sistem Informasi Laboratorium Bagi ATLM


 Sistem Informasi Laboratorium

    Sebagai seorang Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) apa saja yang sudah kamu ketahui mengenai sistem informasi laboratorium?? Tentunya sudah bayak ilmu yang kamu ketahui mengenai sistem informasi laboratorium kan. Nah pada kesempatan ini kita akan membahas mengenai Pentingnya Sistem Informasi Laboratorium Bagi Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM). 

A. PENGERTIAN SISTEM INFORMASI
  Menurut (Fahmi Hakam:2016) sistem informasi merupakan sebuah alat atau sarana yang bertujuan untuk mengolah data menjadi informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pengambil keputusan. Tujuan dari suatu sistem informasi adalah menciptakan suatu wadah komunikasi yang efisien dalam bidang bisnis. Sistem informasi berbasis internet merupakan sistem informasi yang memanfaatkan secara maksimal kegunaan dari komputer dan juga jaringan komputer. Selain itu, sistem informasi berbasis internet merupakan suatu sistem dimana interaksi manusia dan komputer menjadi faktor yang sangat penting.
   Pada saat ini laboratorium merupakan salah satu lingkungan yang paling dinamis dalam pelayanan kesehatan. Banyaknya persaingan pelayanan kesehatan yang semakin tajam pada era globalisasi ini, sehingga setiap Laboratorium berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan yang baik dan nyaman bagi masyarakat. Dalam memberikan pelayanan kepada pasien, laboratorium diharuskan menerapkan standar pelayanan yang sama, tidak membedakan antara pasien yang satu dan pasien yang lain. 
    Ukuran kepuasan pelanggan erat kaitannya dengan mutu pelayanan yang diberikan. Dalam kaitannya dengan laboratorium, data hasil pemeriksaan bisa dikatakan mempunyai mutu tinggi apabila data hasil tersebut memuaskan pelanggan dengan tetap mempertimbangkan aspek teknis sehingga precision dan accuracy (ketelitian dan ketepatan) yang tinggi dapat dicapai. Selain itu, data tersebut harus mempunyai kemampuan telusuran pengukuran dan terdokumentasi dengan baik, sehingga dapat dipertahankan secara ilmiah maupun hukum. Hal itu berarti seluruh metode dan prosedur operasional laboratorium harus terpadu, mulai dari perencanaan pengambilan sampel, penanganan, pemeriksaan dan/atau kalibrasi, sampai pemberian laporan hasil ke pelanggan. Oleh karena itu kebutuhan perbaikan kualitas pelayanan adalah merupakan suatu kebutuhan yang paling mendasar bagi kelangsungan hidup laboratorium dalam era kompetisi yang semakin ketat.

B. KONSEP DASAR SISTEM
    “Sistem adalah sekumpulan dari elemen-elemen yang saling berinteraksi atau bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Menurut (Mc Leod:2004) sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama untuk mencapai tujuan. Sehingga fungsi sistem yang utama adalah menerima masukan (input), mengolah masukan (proses), dan menghasilkan keluaran (output) .
       Siklus sistem adalah gambaran secara umum mengenai proses terhadap data sehingga menjadi informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Pada dasarnya informasi juga dapat menghasilkan informasi berikutnya dan demikian seterusnya. Proses menghasilkan informasi harus melalui beberapa tahapan yang dilakukan komputer sebagai tehnologi informasi. Tahapan tersebut terdiri dari Input- Proses- Output yang disebut sebagai siklus atau cara kerja sebuah sistem. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa informasi yang dihasilkan, dihasilkan, dapat pula dijadikan data kembali atau sebagai input untuk diproses selanjutnya, sehingga mengahasilkan sebuah informasi sesuai dengan pengguna dan kegunaannya.

C. KONSEP DASAR INFORMASI
    Informasi merupakan sarana yang dapat memberikan suatu dasar memungkinan untuk ketepatan dalam pengambilan keputusan (Pooley,dkk. 2013). Kualitas sebuah informasi dapat dilihat dari dimensi-dimensi yang dimiliki oleh informasi itu sendiri. Kualitas informasi (quality of information), dapat dilihat dari tiga hal berikut, yaitu :
1. Relevan
      Informasi harus sesuai dengan kondisi, serta keadaan tertentu. Jika kebutuhan informasi ini untuk suatu organisasi, maka informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi di berbagai tingkatan dan bagian yang ada dalam organisasi tersebut. Dalam kaitannya dengan laboratorium, contoh informasi yang relevan adalah bahwa hasil pemeriksaan laboratorium yang diberikan harus mempunyai nilai rujukan yang sesuai dengan metode yang digunakan saat ini.
2. Tepat Waktu
  Informasi harus cepat sampai pada penerimanya dan tidak boleh terlambat, karena informasi yang sudah usang sangat berkurang nilai lagi. Sebagai contoh hasil pemeriksaan laboratorium kritis harus dilaporkan segera untuk membantu dokter dalam menegakkan diagnosa .
3. Akurat
    Informasi harus seminimal mungkin terbebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan. Informasi yang akurat, adalah informasi yang menggambarkan kondisi secara jelas dan tidak ada rekayasa. Contohnya bila kita mengeluarkan hasil pemeriksaan laboratorium pastikan semua tahapan proses telah dikerjakan sesuai dengan Standar Oprasional Prosedure (SOP).

D. KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI
     Sistem informasi merupakan sebuah alat atau sarana yang bertujuan untuk mengolah data menjadi informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pengambil keputusan. Sistem informasi juga dapat diartikan sebagai media untuk membagikan dan menyebarluaskan informasi kepada pengguna informasi secara cepat dan tepat. Selain itu, menurut ( Nugroho,2010) sistem informasi tidak lepas dari sistem secara umum dan informasi itu sendiri. Sistem informasi yang terintegrasi adalah keterkaitan antara setiap subsitem, sehingga data dari suatu sistem secara rutin dapat melintas menuju atau diambil oleh sistem yang lain. Sistem informasi merupakan sekumpulan komponen pembentuk system yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya, yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. 
     Kriteria dari sistem informasi antara lain fleksibel, efektif dan efisien. Menurut John F. Nash (1995:8) yang diterjemahkan oleh L Midjan dan Azhar Susanto, menyatakan bahwa sistem informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat. Sedangkan menurut Henry Lucas (1988:35) yang diterjemahkan oleh Jugianto H.M, menyatakan bahwa sistem Informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam organisasi. Menurut John F.Nash dan Martil B.Robert (1988:35) yang diterjemahkan oleh Jugianto H.M, menyatakan sistem informasi adalah kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur – prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi pentingm, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen yang lainnya terhadap kejadian-kejadian. 

Tujuan Sistem Informasi :
1. Menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen
2. Membantu petugas didalam melaksanakan operasi perusahaan dari hari ke hari
3. Menyediakan informasi yang layak untuk pemakai pihak luar perusahaan.
     Sistem informasi berbasis internet merupakan sistem informasi yang memanfaatkan secara maksimal kegunaan dari computer dan juga jaringan komputer. Selain itu, sistem informasi berbasis internet merupakan suatu sistem dimana interaksi manusia dan komputer menjadi peranan yang sangat penting. Sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi yang terdiri dari operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan.

E. SISTEM INFORMASI LABORATORIUM
 Sistem Informasi Laboratorium mengintegrasikan semua proses yang berlangsung didalam laboratorium. Kegiatan dimulai dari preanalitik, analitik dan pasca analitik, semua kegiatan terintegrasi dengan sebuah sistem. Dari penjelsan diatas, mari kita samakan persepi tentang Sistem Informasi Laboratorium yaitu : “Prosedur sistematik untuk mengumpulkan, menyimpan mempertahankan, mengolah mengambil dan memvalidasi data yang dibutuhkan oleh laboratorium tentang kegiatan pelayanannya untuk pengambilan keputusan manajemen”.
      Sistem Informasi Laboratorium juga dapat dijelaskan sebagai adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Berikut penjelasan lebih rinci tentang Sistem Informasi Laboratorium, mari kita simak bersama-sama. Sistem Informasi Laboratorium merupakan suatu pengelolaan informasi secara sistematis dalam rangka pelayanan laboratorium. Semakin hari kemajuan tehnologi komputer, baik dibidang perangkat lunak maupun perangkat keras berkembang dengan pesat. Karena laboratorium harus memberikan layanan yang cepat, tepat dan akurat, melihat situasi tersebut sudah sangatlah tepat jika laboratorium menggunakan sisi kemajuan komputer baik perangkat keras maupun lunaknya dalam upaya membantu operasional menejemen yang sebelumnya dilakukan secara manual.
   Tujuan utama dari sistem informasi laboratorium kesehatan adalah mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data dengan serapi mungkin, mudah dibaca dan tepat waktu. Penyajian data laboratorium yang lebih rapi dan tepat waktu selain dapat juga dimanfaatkan di luar penggunaan tradisional, seperti untuk mempengaruhi perubahan pola perintah dokter, memantau perubahan pola kerentanan antibiotik secara lengkap, dan melakukan kajian lini produk serta penentuan biaya.
      Proses dalam sistem informasi laboratorium kesehatan berupa kegiatan pengelolaan pelayanan laboratorium meliputi:
  1. Pencatatan data pasien, data sampel, data instansi, data jenis dan tarif pemeriksaan, hasil pemeriksaan, data reagen dan pemakaian reagen, data pemeriksa
  2. Perhitungan biaya pemeriksaan
  3. Perhitungan statistik laboratorium meliputi cakupan pemeriksaan laboratorium, rerata jumlah pemeriksaan per hari
  4. Perhitungan jumlah pemakaian reagen pemeriksaan
  5. Perhitungan jumlah pendapatan laboratorium per periode waktu serta perhitungan angka pencapaian target pendapatan.
       Sistem Informasi Laboratorium terdiri dari :
1. Input (sub input)
2. Proses (sub proses)
3. Output (sub output)

a. Input
     Yang termasuk dalam tahap penginputan adalah: 
  1. Form pendaftaran pasien dan sampel dan permohonan pemeriksaan
  2. Register pemeriksaan pasien klinis dan non klinis
  3. Daftar jenis dan tarif pemeriksaan sesuai daftar retribusi pelayanan laboratorium
  4. Register hasil pemeriksaan klinis dan non klinis
  5. Buku pencatatan pemakaian reagen.
  6. Form laporan hasil pemeriksaan klinis dan non klinis.
b. Proses
      Yang termasuk didalam tahap Proses adalah: 
  1. Pencatatan data pasien, data sampel, data instansi, data jenis dan tarif pemeriksaan,hasil pemeriksaan, data reagen dan pemakaian reagen, data pemeriksa
  2. Perhitungan biaya pemeriksaan
  3. Perhitungan statistik laboratorium meliputi cakupan pemeriksaan laboratorium, rerata jumlah pemeriksaan per hari
  4. Perhitungan jumlah pemakaian reagen pemeriksaan
  5. Perhitungan jumlah pendapatan laboratorium per periode waktu serta perhitungan angka pencapaian target pendapatan.
c. Output
       Yang termasuk ke dalam tahap output adalah:
  1. Informasi mengenai biaya pemeriksaan
  2. Laporan hasil pemeriksaan laboratorium klinis dan non klinis
  3. Rekapitulasi hasil dan riwayat pemeriksaan laboratorium
  4. Laporan statistik hasil pemeriksaan
  5. Laporan keuangan
  6. Laporan pemakaian reagen
  7. Laporan pengguna layanan (pelanggan
F. PENTINGNYA SISTEM INFORMASI LABORATORIUM (SIL) BAGI ATLM
       Sekarang mari kita bahas tentang tujuan dari Sistem Informasi laboratorium, dan sebagai TLM timbul pertanyaan mengapa diperlukan sistem informasi dan komputerisasi pada kegiatan di laboratorium?
1. Pemeriksaan dalam jumlah besar maka bila tidak dibantu sistem informasi maka akan
terjadi keterlambatan
2. Pada pemeriksaan jumlah besar, adanya kesalahan akan dapat dikurangi dengan penggunaan sistem informasi laboratorium
3. Pada pemeriksaan yang sedikit akan dapat diatur agar terjadi efisiensi
4. Sistem informasi akan memperoleh dan mempermudah arus informasi yang diperlukan. 
     Tujuan utama dari sistem informasi laboratorium kesehatan adalah mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data dengan serapi mungkin, mudah dibaca dan tepat waktu. Penyajian data laboratorium yang lebih rapi dan tepat waktu selain dapat juga dimanfaatkan di luar penggunaan tradisional, seperti untuk mempengaruhi perubahan pola perintah dokter, memantau perubahan pola kerentanan antibiotik secara lengkap, dan melakukan kajian lini produk serta penentuan biaya.
       Setelah mengetahui apa itu sistem Informasi Laboratorium dan tujuan dari sistem informasi laboratorium maka kita semakin mengerti bahwa Sistem Informasi Laboratorium membantu kita (ATLM) untuk mengelola laboratorium secara baik dan berperan dalam meningkatkan pasient safety di rumah sakit. Kesalahan dalam penulisan identitas, waktu tunggu yang lama, pengelolaan logistik yang baik serta peningkatan mutu internal melalui pemantauan pemantapan kualitas internal secara sistem diharapkan dapat mengurangi komplain dan mencegah terjadinya insiden.
    Maka dari itu Sistem Informasi Laboratorium sangat penting bagi Ahli teknologi laboratorium Medik karena SIL menyadarkan TLM tentang: 
  1. keselamatan pasien menjadi issue yang paling penting dalam laboratorium.
  2. Aplikasi sistem informasi di laboratorium sangat penting guna mempermudah proses pemeriksaan.
  3. Bekerja dengan cara manual akan membutuhkan proses yang lama dan rentan terjadinya kesalahan dalam memberikan hasil.
  4. Sistem Informasi Laboratorium bukan hanya membuat TLM harus memahami tentang Komputer tetapi membuat TLM memahami tentang pentingnya Kecepatan dan keakuratan pemeriksaan bagi seorang Pasien.

    Demikian materi mengenai PENTINGNYA SISTEM INFORMASI LABORATORIUM (SIL) BAGI AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK. Semoga materi diatas dapat bermanfaat bagi para pembaca, dan meningkatkan wawasan serta kesadaran para tenaga ATLM mengenai pentingnya sistem informasi laboratorium. Salam sehat ATLM :))


Pengenalan Alat-Alat Laboratorium

  Sebagai seorang Ahli Teknologi laboratorium Medik (ATLM) tentunya laboratorium merupakan tempat yang sudah tidak asing lagi. Alat-alat yan...